Samurai

Artikel saya yang kesepuluh, masih tentang legenda jepang nih kawan, kali ini saya akan membahas tentang samurai, yuk cek :)



Samurai (侍?), atau dalam bahasa Jepang disebut bushi (武士?, [bu͍ꜜ.ɕi̥]) or buke (武家?), adalah bangsawan militer abad pertengahan dan awal-modern Jepang. Menurut penerjemah William Scott Wilson: "Di Cina, karakter 侍 adalah kata yang berarti menunggu atau menemani seseorang di jajaran masyarakat, dan ini juga sebenarnya dari istilah aslinya dalam bahasa Jepang, saburau. Di kedua negara tersebut istilah tersebut biasanya berarti "mereka yang melayani hadir dekat dengan kaum bangsawan," kemudian lafal tersebut berganti menjadi saburai. menurut Wilson, referensi awal untuk kata "samurai" muncul di Kokin Wakashū (905-914), kekaisaran pertama antologi puisi, selesai pada bagian pertama abad ke-10. Pada akhir abad ke-12, samurai menjadi hampir seluruhnya identik dengan Bushi, dan kata itu terkait erat dengan ksatria kelas menengah dan atas. Samurai mengikuti seperangkat aturan yang kemudian dikenal sebagai Bushido. walaupun samaurai masih kurang dari 10% dari populasi Jepang, ajaran mereka masih dapat ditemukan hingga hari ini baik dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam seni bela diri modern Jepang.
Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (harafiah: "orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin (harafiah: "orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi.

Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain.

Perkataan samurai berasal pada sebelum zaman Heian di Jepang di mana bila seseorang disebut sebagai saburai, itu berarti dia adalah seorang suruhan atau pengikut. Hanya pada awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi-Momoyama dan awal periode/era Edo pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 perkataan saburai bertukar diganti dengan perkataan samurai. Bagaimanapun, pada masa itu, artinya telah lama berubah.

Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (“pemanah”) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman.

Berikut adalah beberapa istilah lain samurai.
-Buke (武家) – Ahli bela diri
-Kabukimono - Perkataan dari kabuku atau condong, ia merujuk kepada gaya samurai berwarna-warni.
-Mononofu (もののふ) - Istilah silam yang berarti panglima.
-Musha (武者) - Bentuk ringkasan Bugeisha (武芸者), harafiah. pakar bela diri.
-Si (士) - Huruf kanji pengganti samurai.
-Tsuwamono (兵) - Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti harafiahnya adalah orang kuat.

Samurai menggunakan beberapa macam jenis senjata, tetapi katana adalah senjata yang identik dengan keberadaan mereka, Dalam Bushido diajarkan bahwa katana adalah roh dari samurai dan kadang-kadang digambarkan bahwa seorang samurai sangat tergantung pada katana dalam pertempuran. Mereka percaya bahwa katana sangat penting dalam memberi kehormatan dan bagian dalam kehidupan. Sebutan untuk katana tidak dikenal sampai massa Kamakura (1185–1333), sebelum masa itu pedang Jepang lebih dikenal sebagai tachi dan uchigatana, Dan katana sendiri bukan menjadi senjata utama sampai massa Edo.
Apabila seorang anak mancapai usia tiga belas tahun, ada upacara yang dikenali sebagai Genpuku. Anak laki-laki yang menjalani genpuku mendapat sebuah wakizashi dan nama dewasa untuk menjadi samurai secara resmi. Ini dapat diartikan dia diberi hak untuk mengenal katana walaupun biasanya diikat dengan benang untuk menghindari katana terhunus dengan tidak sengaja. Pasangan katana dan wakizashi dikenali sebagai Daisho, yang berarti besar dan kecil.

Senjata samurai yang lain adalah yumi atau busur komposit dan dipakai selama beberapa abad sampai masa masuknya senapan pada abad ke-16. Busur komposit model Jepang adalah senjata yang bagus. Bentuknya memungkinkan untuk digunakan berbagai jenis anak panah, seperti panah berapi dan panah isyarat yang dapat menjangkau sasaran pada jarak lebih dari 100 meter, bahkan bisa lebih dari 200 meter bila ketepatan tidak lagi diperhitungkan, Senjata ini biasanya digunakan dengan cara berdiri di belakang Tedate (手盾) yaitu perisai kayu yang besar, tetapi bisa juga digunakan dengan menunggang kuda. Latihan memanah di belakang kuda menjadi adat istiadat Shinto, Yabusame (流鏑馬). Dalam pertempuran melawan penjajah Mongol, busur komposit menjadi senjata penentu kemenangan, Pasukan Mongol dan Cina pada waktu itu memakai busur komposit dengan ukuran yang lebih kecil, apalagi dengan keterbatasannya dalam pemakaian pasukan berkuda.

Senjata Utama Samurai, Katana

Senjata Perang Samurai, Yumi (Panah)

Nah sekarang sudah tahukan arti samurai, semoga bermanfaat :)

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Samurai

Ninja

Artikel saya yang ke sembilan, kali ini saya akan membahas tentang naruto..hehehe.. salah, ninja maksudnya, yuk cek :)


Ninja biasanya segera dikaitkan dengan sosok yng terampil beladiri, ahli menyusup dan serba misterius seperti yang tampak di dalam film atau manga (komik Jepang). Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin (忍?) dan sha (者?) yang masing-masing artinya adalah "tersembunyi" dan "orang". Jadi ninja adalah mata-mata profesional pada zaman feudal jepang. Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.
Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara. Kata ninja juga diambil dari kata ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo.

Ninja adalah mata-mata profesional di zaman ketika para samurai masih memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan Jepang pada abad ke-12. Pada abad ke-14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang aktivitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun semakin aktif. Para ninja dipanggil oleh daimyo untuk mengumpulkan informasi, merusak dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari. Karena itu ninja memperoleh latiham khusus. Ninja tetap aktif sampai Zaman Edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di Zaman Edo.

Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja.
Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktik keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.

Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga atau Koga. Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan intelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Dalah ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi. Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi filsafat FUDOSHIN, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut zaman.

Namun ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi eksodus dari Cina ke Jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi yang mencari perlindungan ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu. Mereka menetap di provinsi Iga, di tengah pulau Honshu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho Busho membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama ninjutsu.

Gerakan beladiri ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan. Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan, berputar dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Namun, dalam praktiknya ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain, ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi keluarga ninja mereka. Apa yang dilakukan ninja memang sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain ninja harus mengutamakan kecerdikan saat menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Di sisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka. paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai disiplin ilmu.

Di dalam ninpo terdapat teknik beladiri tangan kosong (taijutsu), teknik pedang (kenjutsu), teknik bahan peledak dan senjata api (kajutsu), teknik hipnotis (saimonjutsu), dan teknik ilusi(genjutsu). Pada aliran Togakure Ryu dikenal adanya latihan olah energi yang disebut Kuji Kiri. Prinsipnya adalah penggabungan antara kekuatan fisik dan mental. Penyaluran energi yang tepat dari tenaga kuji kiri dapat bersifat menghancurkan, namun di sisi lain jika digunakan untuk olah pikir dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik.

Ninjutsu akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental dan spiritual yang kuat. Untuk itu ninja harus menguasai Kuji-in, yaitu kekuatan spiritual dan mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya menjadi saluran energi. Simbol di tangan di ambil dari praktik pada massa awal penyebaran agama Buddha. Kuji-in digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan kekuatan seorang ninja. Kuji-in mampu meningkatkan kepekaan terhadap keadaan bahaya dan mendeteksi adanya kematian.

Dari 81 simbol yang ada, hanya 9 yang utama, yaitu rin(memberi kekuatan tubuh), hei (memberi kekuatan menyamarkan kehadiran seseorang), Toh (menyeimbangkan bagian padat dan cair pada tubuh), sha (kemampuan menyembuhkan), kai(memberi kontrol menyeluruh terhadap fungsi tubuh), jin(meningkatkan kekuatan telepati), retsu (memberi kekuatan telekinetik), zai (meningkatkan keselarasan terhadap alam), dan zen (memberi pencerahan pikiran dan pemahaman). Seorang ninja akan menjadi master sejati dengan menguasai simbol-simbol ini.

Walaupun terdapat banyak keluarga ninja di Jepang, baru sekitar tahun enam puluhan keluarga ninja baru dapat di dekati oleh orang luar. Pada tahun 1960 televisi jepang menayangkan laporan dokumentasi dan sejarah ninja. Setelah itu salah satu aliran yang dapat membuka diri dan memperkenalkan ninja ke dunia luar adalah aliran togakure-ryu dengan pewaris dari generasi ke 34, masaaki hatsumi,.yang profesi sehari-harinya adalah seorang tabib ahli penyembuhan dan pengobatan tulang. Pada tahun 1978 ninjutsu berhasil di publikasikan dan diajarkan ke amerika oleh stephen k. hayes. Sejak saat itu ninjutsu menjadi cabang beladiri yang paling banyak diminati.

Ninja diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu mereka menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan yang bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki metode cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin. Ninja menggunakan bintang sebagai alat navigasi mereka ketika menjalankan misi di malam hari.mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan, membangun tempat berlindung, menemukan air dan membuat api.

Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan seputar mata. Baju ninja ini disebut shinobi shozoko. shinobi shozoko memiliki 3 warna. Baju warna hitam biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi sang target. Warna putih digunakan untuk misi di hari bersalju. Warna hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan.

Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.

Ninja wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali, dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.

Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Senjata yang biasanya dipakai adalah katana (pedang) dan sering diletakkan di punggung.[1] Senjata lempar seperti pisau kecil, atau cakram berbentuk bintang, dikenal sebagai shuriken. Peralatan canggih ninja lainnya adalah sabit berantai yang disebut kusarigama,[2] kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubushi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.


Senjata Ninja Shuriken dan Kunai


Senjata ninja Fusarigama

Baju Perang Ninja/ Shinobi Shozoko

Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan di atas papan titian yang sangat kecil, mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat.

Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.

Pada masa akhir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.

Gimana, serukan??? ga jauh beda sama naruto kan :D

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ninja

Makanan-Makanan Tradisional Jepang

Artikel saya yang ke delapan, sekarang saya akan membahas tentang makanan-makanan tradisional negeri jepang, yuk cek :)

Masakan Jepang (日本料理 nihon ryōri, nippon ryōri?) adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik diJepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang disebutnihonshoku atau washoku.
Sushi, tempura, shabu-shabu, dan sukiyaki adalah makanan Jepang yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia.

Domburimono


Hidangan ini terdiri dari sebuah mangkuk (domburi) beras ditutup dengan berbagai lauk seperti daging sapi rebus (Gyudon), ayam dan telur (oyakodon), udang goreng (tendon) atau daging babi goreng dan telur ( katsudon) dengan sup tahu dan acar. Mereka sering makan ini karena harganya lebih terjangkau.

Tempura


Tempura adalah seafood atau sayuran yang dicelupkan ke dalam adonan dan digoreng, tempura disajikan dengan saus dan daikon. Kata “Tempura” berasal dari Portugis ‘tempero’ ( saus) dan hidangan ini berasal dari pertengahan abad ke-16, ketika Portugis dan budaya Spanyol pertama kali diperkenalkan ke Jepang.

Sukiyaki


Ini adalah sup sayuran lezat dgn daging sapi yang dimasak dengan Nabe besar dan dicelupkan ke dalam semangkuk telur mentah yang telah hancur. Sayuran yang biasanya digunakan adalah daun bawang, jamur shiitake dan daun krisan (shungiku). Juga ditambahkan dengan tahu dan mie (shirataki), bahan dimasak dalam saus yang terbuat dari kecap, gula dan sake manis (mirin).

Shabushabu


Untuk hidangan ini, kita bisa mencelupkan irisan tipis daging sapi dalam panci berisi air mendidih selama beberapa detik dan kemudian daging sapi tadi dicelupkan ke dalam saus wijen (goma dare) sebelum kita makan. Kemudian, sayur-sayuran seperti jamur Enoki dan kubis cina, tahu dan shirataki ditambahkan. Ketika dimasak, makanan ini dicelupkan ke dalam saus kecap dan jeruk (ponzu). Setelah daging sapi dan sayuran telah selesai, udon dapat ditambahkan ke dalam panci dan dimakan dengan tambahan Penyedap lain seperti kaldu, bawang putih, lokio dan daikon. Ini merupakan makanan yang paling Ekonomis di jepang

Okonomiyaki


Ini dapat digambarkan sebagai kue Jepang yang gurih. Sayuran dan daging cincang atau seafood yang dicampur dengan adonan dan dimasak di atas wajan. Seperti kue yang lain, Okonomiyaki bisa dibalik agar matang di kedua sisinya. kemudian diatasnya dilumuri dengan saus khusus dan mayones dan ditaburi nori dan ikan kering serpih (katsuobushi) maupun telur goreng.

Yokitori


Yakitori itu sendiri seperti sate, terdiri dari potongan ayam, termasuk jantung, hati dan tulang rawan yang dimasak dengan tusuk daging dimasak di atas panggangan arang. Cara ini juga dimasak di restoran yakitori (yakitoriya) adalah berbagai macam sayuran seperti paprika hijau (piman), bawang putih (ninniku) dan bawang merah(Negi).
Orang jepang menyukai rasa yang tajam baik menggunakan saus (tare) atau garam (shio). Menu tersebut biasanya mengandung berbagai makanan lain juga. Yakitoriya merupakan makanan ringan untuk menemani orang jepang saat minum.

Mie Ramen


Mie ramen adalah masakan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (soba dari Cina?) atau shina soba karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi.
Ramen adalah makanan banyak rakyat di Jepang. Kuah ramen mempunyai banyak sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis kaldu yang digunakan, bumbu dan lauk yang ditambahkan di atas mi. Bahan-bahan produksi lokal dari berbagai daerah sering digunakan untuk menghasilkan rasa lokal yang khas dan disukai penduduk setempat.
Kaldu untuk kuah bisa diambil dari campuran berbagai bahan seperti tulang babi, tulang sapi, tulang ayam, katsuobushi, sababushi, niboshi, konbu, kacang kedelai gongseng, shiitake, bawang bombay atau daun bawang. Ramen bisa digolongkan berdasarkan jenis-jenis kuah misalnya kuah rasa kecap asin, kuah rasa tonkotsu (tulang babi), rasa shio (garam), dan rasa miso.

Teriyaki


Teriyaki adalah cara memasak makanan Jepang yang dipanaskan atau dipanggang di atas wajan atau kisi-kisi dari besi untuk memanggang dengan menggunakan saus teriyaki (tare). Saus teriyaki dibuat dari kecap asin (shōyu), sake untuk memasak, dan gula pasir dengan takaran 1:1:1.
Kata teriyaki berasal dari kata teri yang artinya bersinar (karena mengandung gula), dan kata yaki yang artinya dibakar atau dipanggang. Sewaktu sedang membuat teriyaki, bahan-bahan makanan yang akan dipanggang dicelupkan dan diolesi dengan saus teriyaki sampai beberapa kali hingga betul-betul masak. Di Jepang, bahan yang banyak dipakai pada masakan teriyaki adalah ikan (salem, tongkol, mackarel, trout, marlin), sedangkan di luar Jepang digunakan berbagai jenis daging (ayam, sapi, babi), atau cumi-cumi maupun bahan dari ubi konnyaku.

Takoyaki




Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan untuk dibawa pulang. Sewaktu ada matsuri sering dijumpai kios penjual takoyaki sebesar bola tenis (jambotako) yang menjual takoyaki secara satuan. Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi, tapi di Tokyo dimakan dengan menggunakan sumpit sekali pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk dengan sebatang tusuk gigi bisa berputar-putar sewaktu diangkat dan jatuh sebelum masuk ke mulut.
Takoyaki dengan isi yang disukai penduduk setempat (kadang-kadang tanpa gurita) berusaha diperkenalkan di negara-negara yang penduduknya merasa ngeri memakan gurita

Dorayaki



Dorayaki adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.
Di Indonesia, makanan penganan ini mulai diperkenalkan di Indonesia bersamaan dengan anime Doraemon. Tokoh Doraemon mempunyai kegemaran makan kue dorayaki. Dorayaki yang dijual di toko kue di Indonesia rasanya sudah disesuaikan dengan selera lokal seperti dorayaki berisi campuran coklat dan keju. Dorayaki juga dikenal di Indonesia dengan sebutan Obanyaki.
Di Jepang, Obanyaki lebih dikenal dengan nama Imagawayaki. Walaupun Obanyaki mempunyai bentuk yang hampir sama dengan Dorayaki, kue Obanyaki lebih tebal dibandingkan dengan Dorayaki.

Onigiri



Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.
Di Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok, Onigiri dikenal dengan nama fàntuán

Sushi


Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).

Ochazuke


Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara makan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang dituangi air panas. Lauk diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air teh (teh hijau atau hōjicha), dashi atau air panas. Lauk yang digunakan misalnya umeboshi, tsukemono, shiozake, nori, tsukudani, shiokara, wasabi, tarako (mentaiko).
Ochazuke merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu makan atau sewaktu masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di pemandian air panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk menetralkan rasa pada mulut sehabis menikmati makanan mewah yang enak-enak.

Donburi



Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi. Kuah untuk donburi bergantung pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi dicampur kecap asin dan mirin.

Mochi



Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun.

Dango


Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.
Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.

Sashimi

Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil hanya dikupas kulitnya dan dibuang kepalanya saja.
Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.
Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.
Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.

Nabe

Nabe adalah jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabe berarti panci. Panci diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.
Masakan nabe termasuk jenis masakan steamboat yang dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang yang ingin memakannya, dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer sebagai makanan musim dingin di Jepang.
Sebelum zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan “satu orang satu nampan”. Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang. Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu
populer, terutama masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.


Nah, sekarang sudah pada tahu kan makanan-makanan tradisional jepang, buat yang suka kuliner semoga jadi referensi, selamat mencoba :)

Sumber : http://ismasofilaily.blogspot.com/2012/04/macam-macam-makanan-tradisional-khas.html

Anime dan macam-macam gengrenya



Artikel saya yang ketujuh, kurang afdol rasanya kalau membahas cosplay tanpa anime, nah sekarang kita bahas tentang apa itu anime, cek yuk :)

Pertama-tama…. Anime, oke, apa sih itu Anime??
Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris “Animation” dan diucapkan sebagai “Anime-shon”.
Macam-macam genre dalam Anime:
-Action
Sebuah karya yang biasanya menggambarkan perkelahian, kekerasan, kekacauan, dan gerakan-gerakan cepat. (Ex: Naruto, Ao no Exorcist, Angel Beats!l)
-Adult
Sebuah karya yang isinya hanya cocok untuk orang dewasa. Judul-judul yang masuk ke dalam kategori ini biasanya berisi banyak adegan kekerasan yang intens, dan atau gambar-gambar seksual serta ketelanjangan.
-Adventure
Apabila seorang karakter melakukan sebuah perjalanan yang panjang untuk satu dan lain hal, itu adalah pertanda judul yang anda pilih adalah anime atau manga petualangan. (Ex: Tears to Tiara, Tsubasa Reservoir, Zero no Tsukaima)
-Bishounen
Karya dimana para pemainnya kebanyakan cowok yang cantik-cantik seperti perempuan namun masih bisa disebut sebagai cowok (Bukan Trap ya), biasanya ditujukan untuk penonton wanita remaja.
-Comedy
Karya dramatis yang ringan dan seringkali humoris, mengandung sebuah resolusi, pemecahan masalah, atau kesimpulan yang bahagia akan sebuah konflik. (Ex: Hayate no Gotoku, Mayo Chiki)
-Demons
Karya yang biasanya ceritanya berisi dengan banyak mahluk sejenis roh / youkai. (Ex: Natsume Yuujinchou, Beelzebub, Kekkaishi)
-Doujinshi
Karya buatan fans berdasarkan suatu anime atau manga resmi tertentu.
-Drama
Karya yang dimaksudkan untuk menarik keluar respons emosional dari pembaca, seperti rasa sedih atau ketegangan. (Ex: Clannad, Byousoku 5 Centimeter, Kanon 2006)
-Ecchi
Karya yang mungkin berada di garis batas antara Hentai dan Non-hentai, ecchi biasanya menyajikan fanservice untuk menarik kelompok fans tertentu. (Ex: Ben-To, Cube x Cursed x Curious, To-Love Ru)
-Fantasy
Karya apapun yang memasukkan unsur sihir, dunia impian, dan dongeng atau legenda. (Ex: Angel Beats, Ao no Exorcist, Naruto)
-Gender Bender/Trap
Wanita berpenampilan dan berpakaian seperti pria, begitu juga sebaliknya. Atau mungkin kasus lainnya adalah wanita berubah menjadi pria, dan sebaliknya.
-Harem
Karya di mana satu karakter pria dikelilingi oleh banyak karakter wanita yang biasanya tertarik atau jatuh cinta padanya. (Ex: Mashiro-iro Symphony, Boku wa Tomodachi ga Sukunai, Clannad)
-Hentai
Karya berbau seksual untuk orang dewasa dengan fokus pada gambar-gambar seksual dan adegan intim.
-Historical
Karya-karya yang berbau sejarah. (Ex: Axis Hetalia Power)
-Horror
Karya yang dipenuhi oleh emosi-emosi seperti rasa takut, kekhawatiran, dan kebencian; emosi yang ditimbulkan oleh sesuatu yang menakutkan atau mengejutkan. (Ex: Another, Elfen Lied)
-Lolicon
Merepresentasikan ketertarikan seksual terhadap gadis di bawah umur. (Ex: Rou Kyuu Buu, R-15)
-Magic / Mahou
Karya yang berhubungan dengan sihir-sihir, kebanyakan adalah cerita cerita seperti gadis penyihir / Mahou Shoujo. (Ex: Puella magi Madoka Magica, Card Captor Sakura, Fairy Tail)
-Martial Arts
Sesuai dengan namanya, karya apapun yang berhubungan dengan seni bela diri. (Ex: Bleach, Naruto, Rurouni Kenshin)
-Mature
Cukup umur; karya yang mungkin terlalu ekstrem untuk orang di bawah umur 17. Judul-judul yang masuk ke dalam kategori ini bisa berisi kekerasan intens, darah, konten seksual, dan bahasa-bahasa kasar. (Ex: Mirai Nikki, Cube x Cursed x Curious)
-Mecha
Karya yang melibatkan dan berkonsentrasi pada segala jenis mesin robot yang besar. (Ex: Gundam, Infinite Stratos, Guilty Crown)
-Music
Karya yang banyak menampilkan adegan dimana para characternya menyanyi, karya yang memiliki banyak adegan musik. (Ex: K-On, THE IDOLM@STER)
-Mystery
Biasanya peristiwa yang tidak bisa dijelaskan terjadi, dan karakter utamanya harus melakukan segala cara untuk mencari penyebabnya. (Ex: Dantalian no Shoka, Detective Conan, Gosick)
-Reverse Harem
Kebalikan dari harem, karya yang menceritakan dimana satu tokoh wanite dikelilingi banyak pria. (Ex: Vampire Knight, Hakuoki)
-Romance
Karya apapun yang berhubungan dengan cinta. (Ex: Clannad, Da Capo, Kaichou wa Maid-sama)
-School Life
Karya yang latar belakang ceritanya berfokus pada kehidupan sekolah. (Ex: Akane-Iro ni Somaru Saka, Clannad, Baka to Test to Shoukanjuu)
-Sci-fi
Karya fiksi ilmiah. (Ex: Code Geass, Dog Days, Final Fantasy)
-Shotacon
Merepresentasikan ketertarikan seksual terhadap laki-laki di bawah umur.
-Shoujo
Karya yang ditujukan untuk pembaca atau penonton wanita, biasanya melibatkan banyak
romansa dan perkembangan karakter yang kuat. (Ex: Card Captor Sakura, Tokyo Mew Mew)
-Shoujo-Ai
Biasa juga disebut yuri atau karya yang berfokus pada hubungan cinta di antara wanita (lesbian), tapi tidak terlalu ekstrem dan tidak berfokus pada hubungan intim.
-Shounen
Karya yang ditujukan untuk remaja, biasanya melibatkan perkelahian dan kekerasan. (Ex: Ao no Exorcist, Asu no Yoichi, Bleach)
-Shounen Ai
Percintaan sesama lelaki, tetapi sifatnya ringan. ( tidak sampai tahap hubungan intim). Biasanya genre ini kebanyakan mengutamakan plot serius dan fluff yang tidak terlalu berlebihan untuk menarik pembaca. Axis Powers: Hetalia, Nabari no Ou, Kyou Kara Maou!) *Thx to kurara-chan buat koreksinya  *
-Slice of Life
Genre yang merepresentasikan pergulatan kehidupan sehari-hari satu atau banyak karakter di dalam karya yang dimaksud. Biasanya karya-karya seperti ini memang terjadi di kehidupan nyata dan mirip dengan apa yang sering kita alami. (Ex: Bokura ga Ita, Byousoku 5 Centimeter, Kimi ni Todoke)
-Sports
Karya-karya yang berhubungan dengan kegiatan olahraga. (Ex: Eyeshield 21, Captain Tsubasa, Prince of Tennis, Rou Kyuu Buu)
-Supernatural
Karya-karya yang berisi kekuatan-kekuatan dan kejadian luar biasa yang tidak dapat dijelaskan, serta melanggar hukum fisika. (Ex: Ayakashi, Death Note)
-Yaoi
percintaan sesama lelaki yang disertai dengan adanya hubungan intim, note: ada yaoi dengan tema yang complicated juga . (Junjou Romantica; yang dengan Heavy Plot: My life with you, Lovers Doll) *Thx to kurara-chan buat koreksinya

Nah, sekarang sudah tau kan macam-macam gengre anime, masuk di gengre manakah anime yang kalian suka? semoga bermanfaat :)

Sumber : http://blog.mangaku.web.id/2013/02/apa-itu-anime-wajib-baca.html

Cosplay dan sejarahnya


Artikel saya yang keenam, tentu kawan semua pernah mendengar arti kata cosplay, apalagi yang suka jejepangan, tentu bukan hal yang tabu lagi di telinga, Sebagaimana kita tahu bahwa cosplay ternyata begitu populer. Bisa dibilang populer karena cosplay terkenal sangat mirip dengan tokoh kartun (dan lebih cantik aslinya tentunya). Dengan dandanan yang cantik dan kebanyakan tampil seksi merupakan salah satu pesona yang membuat semua orang kagum dengan yang namanya cosplay.

Cosplay itu apa sih?

Semua sudah tahu istilah cosplay kan? Apa sih cosplay itu? Hmm, tenang saja. Tidak berbau porno kok!

Sebenarnya, cosplay atau kosupurē (atau disingkat kosu saja) adalah istilah bagi orang yang hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga), maupun video game. Berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Inggris Costum and Play. Pelakunya biasa disebut cosplayer atau kosupurēyā.

Sebenarnya sih, cosplay bersifat universal, tidak meski melulu karakter dari Jepang. Cuman yang paling populer di Indonesia, ya, cosplayer Jepang. Penyebabnya bervariasi, bisa karena dominasi komik (manga) yang kebanyakan didominasi oleh komik Jepang.

Bagi penggemar film kartun, Naruto, One Piece, dan Bleach, atau kartun popular lainnya, adalah alasan utama. Bagi yang gemar bermain musik apakah ada? Oh tentu saja, musik Jepang pun juga tidak kalah bagusnya dengan musik dari negeri Barat.

Jika musik Barat kebanyakan adalah classic atau Rock, musik Jepang mempunyai ciri khas sendiri dengan ritme dan chord scale yang unik. Contohnya saja J-Rock yang bisa dibilang band unik. Kembali lagi ke soal cosplay. Sebenarnya banyak juga cosplay Barat, namun menurut penulis, kurang bagus dan sedap dipandang mata. Haha…

Cosplay Jepang, entah mengapa, kebanyakan hasilnya sangat memuaskan bahkan mendekati kemiripan toko asli dalam manga ataupun film kartun.

Mungkin karena si pembuat manga alias film kartun itu menggambarkan wajah orang Jepang, jadinya ketika orang Jepang sendiri yang meniru pasti sangat cocok. Bahkan ada seorang wanita Jepang yang memang bekerja sebagai cosplayer dan pendesain kostum-kostum cosplay sekaligus modelnya.


Perhatikan saja gambar atas. Cantik dan keren bukan? Namanya Arisa Mizuhara. Dia merupakan cosplayer paling terkenal yang sekaligus merangkap sebagai pencipta desain plus modelnya.

Sejarah Cosplay

Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film-fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konveksi fiksi ilmiah.

Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng (masquerade) seperti dalam perayaan Haloween dan Paskah.

Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show). Di Jepang, peragaan “cosplay” pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17.

Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.

Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang.

Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shoujo dan film Virus. Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran Doujinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.

Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan Doujinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut “Tominoko-zoku” ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam.

Kelompok bernama Tominoko-zoku ini dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah “Tominoko-zoku” diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku.

Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan “cosplay” sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.

Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio Toukai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di Asahi TV ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.

Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa “ber-cosplay“. Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-koz?) yang senang memotret kegiatan cosplay.

Nah, sudah tau kan apa itu cosplay? Di Indonesia pun banyak universitas dan organisasi kejepangan yang sengaja menggelar pesta cosplay untuk menyenangkan para penggemar komik atau anime. Nah kalau di Indonesia cosplay-nya “seindah” dan “seramai” cosplay di Jepang, pasti banyak lahan pekerjaan baru.

Sumber : http://mochihotoru.blogspot.com/2010/04/cosplay-jepang-dan-sejarahnya.html

Nama Marga Jepang



Artikel saya yang kelima, saya akan membahas nama-nama marga jepang beserta artinya, yuk cek :)

Berdasarkan Kamus Nama Keluarga Jepang (日本苗字大辞典) yang dikeluarkan Juli 1996, terdapat 291.129 nama keluarga yang berbeda di Jepang. Jika nama-nama keluarga tersebut dilafalkan atau dilatinkan sama tapi ditulis dengan huruf kanji yang berbeda maka dihitung sebagai nama keluarga yang berbeda pula, dari sini dipercaya terdapat kira-kira 300.000 nama keluarga di Jepang. Sepuluh nama keluarga dipakai sekitar 10% populasi, dan 7000 nama keluarga yang paling sering dipakai melingkupi lebih dari 96%. Sedangkan, 100 nama keluarga yang paling sering digunakan di bawah melingkupi hampir satu pertiga populasi. Berikut adalah keseratus satu nama tersebut:

1. Sato memiliki arti "wisteria bantuan" (佐藤)
2. Suzuki memiliki arti "pohon lonceng kecil" (鈴木)
3. Takahashi memiliki arti "jembatan tinggi" (高橋)
4. Tanaka memiliki arti "tengah sawah" (田中)
5. Watanabe memiliki arti "batas seberang" (渡辺)
6. Ito memiliki arti "wisteria itu" (伊藤)
7. Yamamoto memiliki arti "gunung asal" (山本)
8. Nakamura memiliki arti "tengah kampung" (中村)
9. Ohayashi memiliki arti "hutan kecil" (小林)
10. Kobayashi memiliki arti "hutan kecil" (小林)
11. Kato memiliki arti "wisteria yang menambah" (加藤)
12. Kichida memiliki arti "sawah kegembiraan" (吉田)
13. Yoshida memiliki arti "sawah kegembiraan" (吉田)
14. Yamada memiliki arti "sawah di gunung" (山田)
15. Sasaki memiliki arti "pohon bantuan" (佐々木)
16. Yamaguchi memiliki arti "mulut gunung" (山口)
17. Matsumoto memiliki arti "pohon pinus asal" (松本)
18. Ine memiliki arti "atas sumur" (井上)
19. Inoue memiliki arti "atas sumur" (井上)
20. Saito memiliki arti "wisteria penyucian" (斎藤)
21. Kimura memiliki arti "kampung pohon" (木村)
22. Hayashi memiliki arti "hutan kecil" (林)
23. Rin memiliki arti "hutan kecil" (林)
24. Kiyomizu memiliki arti "air suci" (清水)
25. Shimizu memiliki arti "asir suci" (清水)
26. Yamasaki memiliki arti "lembah gunung" (山崎)
27. Ikeda memiliki arti "sawah berkolam" (池田)
28. Abe memiliki arti "bagian sudut" (阿部)
29. Mori memiliki arti "hutan" (森)
30. Hashimoto memiliki arti "jembatan asal" (橋本)
31. Yamashita memiliki arti "gunung di bawah" (山下)
32. Ishikawa memiliki arti "sungai berbatu" (石川)
33. Nakashima memiliki arti "pulau pusat" (中島)
34. Maeda memiliki arti "depan sawah" (前田)
35. Fujita memiliki arti "sawah wisteria" (藤田)
36. Ogawa memiliki arti "sungai kecil" (小川)
37. Kokawa memiliki arti "sungai kecil" (小川)
38. Okada memiliki arti "sawah di bukit" (岡田)
39. Gato memiliki arti "belakang wisteria" (後藤)
40. Goto memiliki arti "belakang wisteria" (後藤)
41. Hasegawa memiliki arti "sungai lembah panjang" (長谷川)
42. Hayagawa memiliki arti "sungai lembah panjang" (長谷川)
43. Samurakami memiliki arti "kampung atas" (村上)
44. Murakami memiliki arti "kampung atas" (村上)
45. Kondo memiliki arti "dekat wisteria" (近藤)
46. Chikafuji memiliki arti "dekat wisteria" (近藤)
47. Ishii memiliki arti "sumur berbatu" (石井)
48. Sakamoto memiliki arti "bukit asal" (坂本)
49. Endo memiliki arti "wisteria yang jauh" (遠藤)
50. Aoki memiliki arti "pohon hijau" (青木)
51. Fujii memiliki arti "sumur wisteria" (藤井)
52. Nishimura memiliki arti "kampung barat" (西村)
53. Fukuda memiliki arti "sawah keberuntungan" (福田)
54. Oota memiliki arti "sawah besar" (太田)
55. Miura memiliki arti "tiga teluk" (三浦)
56. Fujihara memiliki arti "padang wisteria" (藤原)
57. Okamoto memiliki arti "bukit asal" (岡本)
58. Matsuda memiliki arti "sawah berpohon pinus" (松田)
59. Saitou memiliki arti "wisteria yang sama" (斉藤)
60. Nakagawa memiliki arti "sungai tengah" (中川)
61. Nakano memiliki arti "padang tengah" (中野)
62. Harada memiliki arti "sawah di padang rumput" (原田)
63. Ono memiliki arti "padang kecil" (小野)
64. Kono memiliki arti "padang kecil" (小野)
65. Sanu memiliki arti "padang kecil" (小野)
66. Takeuchi memiliki arti "rumah bambu" (竹内)
67. Tamura memiliki arti "kampung bersawah" (田村)
68. Kaneko memiliki arti "anak emas" (金子)
69. Wada memiliki arti "sawah Jepang" (和田)
70. Nakayama memiliki arti "gunung tengah" (中山)
71. Ishida memiliki arti "sawah berbatu" (石田)
72. Ageda memiliki arti "sawah atas" (上田)
73. Ueda memiliki arti "sawah atas" (上田)
74. Kamida memiliki arti "sawah atas" (上田)
75. Jouda memiliki arti "sawah atas" (上田)
76. Morita memiliki arti "sawah hutan" (森田)
77. Hara memiliki arti "padang rumput" (原)
78. Shibata memiliki arti "sawah kayu bakar" (柴田)
79. Sakai memiliki arti "sumur tuak" (酒井)
80. Sakei memiliki arti "sumur tuak" (酒井)
81. Kudo memiliki arti "pendirian wisteria" (工藤)
82. Kodo memiliki arti "pendirian wisteria" (工藤)
83. Yokoyama memiliki arti "gunung datar" (横山)
84. Miyazaki memiliki arti "tanjung istana" (宮崎)
85. Miyamoto memiliki arti "istana asal" (宮本)
86. Uchida memiliki arti "sawah dalam" (内田)
87. Kouki memiliki arti "pohon tinggi" (高木)
88. Takaki memiliki arti "pohon tinggi" (高木)
89. Ando memiliki arti "wisteria yang damai" (安藤)
90. Taniguchi memiliki arti "mulut lebah" (谷口)
91. Oono memiliki arti "padang luas" (大野)
92. Imai memiliki arti "sumur sekarang" (今井)
93. Maruyama memiliki arti "gunung melingkar" (丸山)
94. Kouda memiliki arti "sawah tinggi" (高田)
95. Takata memiliki arti "sawah tinggi" (高田)
96. Kawano memiliki arti "padang sungai" (河野)
97. Kouno memiliki arti "padang sungai" (河野)
98. Fujimoto memiliki arti "wisteria asal" (藤本)
99. Ojima memiliki arti "pulau kecil" (小島)
100. Kojima memiliki arti "pulau kecil" (小島)
101. Takeda memiliki arti "sawah prajurit" (武田)

Sejarah Penggunaan Nama Keluarga

Sebelum zaman Meiji (1868-1912), penggunaan nama keluarga adalah sesuatu yang jarang dilakukan kecuali oleh keluarga samurai, bangsawan, pedagang, dan pekerja seni. Rakyat jelata yang menjadi mayoritas masyarakat pada saat itu ditunjukkan oleh nama pemberian mereka dan wilayah tempat mereka berasal. Selama berlangsungnya zaman Meiji, pemerintah bakufu dengan pengesahan dari Tenno Meiji menjadikan penggunaan nama keluarga ini wajib bagi setiap orang dan mereka harus memilih nama keluarga dari daftar huruf kanji yang belum disahkan seperti sekarang.

Karakteristik Nama Keluarga

Mayoritas nama keluarga Jepang terdiri dari satu atau dua kanji yang sebagian besar merupakan petunjuk geografis seperti sungai (kawa), gunung (yama), atau hutan (mori) juga kata sifat yang menggambarkan sesuatu yang mudah dihafal seperti kanji satu (ichi), kecil (koba), atau bambu (take). Nama keluarga muncul dengan beragam frekuensi di beberapa daerah; contohnya, nama keluarga Chinen (知念), Higa (比嘉), dan Shimabukuro (島袋) sangat umum di Okinawa tapi tidak di daerah; sebagian besar karena perbedaan bahasa dan budaya antara orang Yamato (kelompok etnis asli dominan di Jepang) dan orang Okinawa. Di Jepang, memanggil seseorang dengan nama keluarga bahkan di antara teman menjadi sebuah kebiasaan. Sama ketika menulis nama seseorang, nama keluarga selalu disimpan sebelum nama pemberian (nama depan). Banyak orang Jepang yang tersinggung ketika nama depan dan nama belakang mereka dipertukarkan seenaknya.


Sumber : http://mochihotoru.blogspot.com/2009/06/nama-nama-marga-di-jepang.html

Peta Jepang

Artikel saya yang keempat, saya akan memposting peta jepang beserta provinsinya.





Footer Attribution (Do Not Edit This !)

Chrome Pointer

Translate

Category

Popular Posts

Followers

Visitors

Shiro

My Music